Rangkaian kerja PPC-VPC PT. PT.XXXX

Pagi-pagi sekali bangun tidur sekitar pukul 5 WIB. Langsung pergi ke kamar mandi, 15 menit kemudian pake seragam PT.XXXX, lanjut solat subuh pada pukul 5.20 (kadang-kadang lho kalo kesiangan), 15 menit kemudian tepatnya pukul 5.35 buka laptop, kalau paket internet nya
masih panjang, saya coba update status facebook, twitter, buka youtube, nonton bentar, kalo rame suka lama nontonnya, yap. Waktu udah menunjukan pukul 6.30, tutup laptop, lanjut nonton berita pagi di tv sampe pukul 6.45, informasi telah terpenuhi barulah pintu di tutup rapat dan tidak lupa dikunci, lalu berangkat pukul 6.50, kurang dari 15 menit perjalanan sudah nyampe ke tempat kerja. Langkah kaki yang pertama menuju pos satpam, nyeklok (absen manual), langkah kaki berikutnya menuju ke koprasi karyawan membeli sarapan pagi, yang di kunceni Daluyo San, kira-kira pukul 7.00 WIB melangkahkan kaki lagi dan tibalah di kantin, buka nasi bungkus plus kerupuknya dan selamat makan.

Pengeras suara berbunyi setelah selasai makan tepatnya pukul 7.15 mengumandangkan nyanyian senam pagi ala jepang (berbahasa jepun), bergegas pergi ke loker untuk ganti sepatu doang, (bajunya langsung dari kontrakan) dan naro sweater. Setelah senam pagi pukul 7.30 bel masuk berbunyi. Saya langsung menuju ke beskem (Office VPC berada di gedung utama/gedung:administrasi, procurement, engineering, accounting, assembling, etc.) ambil helmet. Dari beskem langsung menuju ke area fabrikasi tepat di gedung seberang untuk melaksanakan ritual seperti biasa (briefing) kurang lebih 15 menit, bel berbunyi pukul 7.45 menandakan pekerjaan harus segera dimulai, briefing pun selesai.
Saat nya dimulai.

Pekerjaan pertama yang saya kerjakan adalah membuat dokumen/surat, adapun surat-suratnya beragam antara lain : Surat jalan (surat/data barang yang akan di kirim ke vendor, untuk diproses di sana/atau barang yang tidak bisa diproses di PT.XXXX), Surat tugas (surat tugas yang di tunjukan untuk seseorang yang akan berangkat ke vendor untuk mengantar barang kiriman dari PT.XXXX, biasanya ditunjukan untuk request driver (supri) yang berangkat kevendor, dan sesekali orang VPC termasuk saya yang berangkat).
Setelah surat jalan dan surat tugas selesai di buat, sikap berikutnya adalah meminta tanda tangan atasan atau boss (Eka San, Lasmani San yang sekarang diganti oleh Tri Hartanto San)untuk di setujui, setelah mendapatkan tanda tangan yang diharapkan, dan didapatkan dengan susah payah karena para bos ini tidak selalu ada di satu tempat, dan harus keliling PT.XXXX untuk mencarinya.
Tiba saatnya untuk memisahkan surat tugas dan surat jalan. Surat jalan diletakan di meja beskem sajah, dan surat tugas diantarkan ke adm dan dikasihkan ke meja Ispan San atau Yusimoto (yusiman) San, untuk menyetujui atau memilih siapa supri yang terpilih dan berangkat sesuai yang ditugaskan VPC.

Setelah menaruh begitu saja surat tugas di meja Ispan ama Yusimoto, lalu mereka menandatangani (menyetujui) dengan terpaksa dan memilih suprinya, lalu memanggilkan supri tersebut untuk stenbay di pintu garasi depan beskem VPC, sambil menenteng surat tugas dan surat jalan, saya memanggil si supri dan menyuruhnya untuk pergi ketujuan sesuai yang tertulis di surat jalan, “grep..” suara kertas (surat-surat) direbut dari tangan saya dengan semangatnaya oleh Sanusi, Darmanto (sekarang Out), Jemmy Raintung (Supri Encek), Jamilius, Jauhari, Juadi, Romi(Supri Cadangan) ataupun Trisno (Kaclek).

Waktunya olahraga angkat beban, saya naikan barang-barang yang akan dikirim ke vendor, hanya barang kecil yang muat di mobil minibus, dan atau bak terbuka. Selesai, setelah itu si supri tancap gas menuju ke pos satpam dan melalui proses pemeriksaan, untuk kedua kalinya supri tancap gas melewati gerbang PT.XXXX dan menuju ke jalur yang sesuai dengan tujuan. Adapun untuk barang segede gajah dan berat nya melebihi kapasitas angkut mobil minibus, saya tidak meminta supri minibus tapi truk Dedi. Untuk ngangkat barangnya pun menggunakan forklift atau crane, setalah semua barang berangkat dankesalahan yang tidak diininkan yaitu barang tidak boleh ketinggalan apalagi sampe urjen (ungent) mampus poko’e VPC jadi bulan-bulanan.

Barulah angkat telpon dan minta sambungin ke Miss UPI (Palupi) atau yolanda, yusimoto atau refilda (sekarang udah diganti) dan setelah tersambung ke vendor tujuan, terjadilah percakapan yang isinya : tawar menawar waktu (kalo harga bukan bagiannya. Itu untuk bagian procurement), manggil vendor utk dateng ke PT.XXXX, follow up, nanyain kabar, komplain, minta di kembaliin/diambil lagi barang yang udah di proses di karenakan kondisinya NG, tidak sesuai permintaan atau spec drawing dan harus Repair, minta maaf karena kesalahan teknis atau non teknis, atur schedule delivery, janjian, salah sambung, nelpon ortu, nelpn istri dirumah, nelpon bank, nelpon temen, dan msih banyak lagi.
Setelah deal dengan  telepon. Next>>

Baru menuju ke kerjaan selanjutnya yaitu part movement atau memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ketika vendor atau supri PT.XXXX membawa barang dari vendor, barang yang datang dari vendor tidak langsung di kirim ke proses selanjutnya melainkan di simpan dahulu sementara di storage area yang berada di sebalah beskem VPC, setelah itu dilakukan check barang apakah sesuai dengan surat jalan atau tidak.
Apabila barang yang dikirim oleh vendor itu melebihi quantity surat jalan maka kami anggap itu sebagai bonus, namun jika menemukan barang yang kurang atau tidak sesuai dengan surat jalan maka harus mengajukan komplain ke vendor yang bersangkutan, yaitu dengan cara menelepon, sms, e-mail, maupun fax.

Sebelum barang di kirim ke proses selanjutnya yaitu setelah pengecekan quantity barang, kami harus memastikan dokumen barang nya lengkap berupa check sheet yang di berikan oleh vendor, treveler card, dan tentu saja gambar barangnya. Setelah semua ok/lengkap, barang langsung di kirim ke proses selanjutnya.
Untuk barang semi jadi terlebih dahulu di check kualitasnya oleh quality inspector ataupun quality asurance (QA), dan untuk barang semi raw atau barang potongan barang langsung di kirim ke line produksi pabrikasi dan atau machining.

Pekerjaan berlanjut memindahkan barang dari QA ke proses selanjutnya setelah mendapatkan tanda hijau yang artinya barang tersebut memenuhi kriteria atau spec yang sesuai dengan gambar atau persetujuan engineering, apabila barang kualitasnya jelek atau tidak memenuhi spec drawing barang di kembalikan ke vendor untuk di perabaiki. Setelah barang finish ataupun jadi barulah kita memasuki pemindahan barang yang terakhir yaitu barang dikirim ke bagian perakitan.

Untuk pemindahan barang potongan yang telah melalui prosses pabrikasi dan atau machining, hal tesebut sepenuhnya menjadi  tugas PPC-Part Movement. Adapun proses sebaliknya yaitu barang yang di potong dan telah melalui proses fabrikasi dan atau machining di PT.XXXX, kemudian memerlukan proses tambahan ke vendor misalnya proses kimia dan proses lain, yang diantaranya proses ZN-3, Nikel, ZN-0, pengecatan, sandblasting, machining, fabrikasi, dan lain sebagainya atau pelapisan logam yang lainnya yang tidak bisa di proses di PT.XXXX, yaitu tugas PPC-Part Movement menyereahkan barang ke bagian VPC dengan di sertai dokumen yang lengkap.

Untuk proses pengirimannya ada dua tipe, yang pertama vendor di panggil atau kita yang mengantar nya melalui kendaraan yang disediakan di PT.XXXX seperti langkah yang sudah di jelaskan di awal-awal tulisan.
Dan pekerjaan VPC ini menurut saya menjadi pekerjaan tersibuk karena jika orang planning PT.XXXX memutuskan untuk proses yang kebanyakan membutuhkan di proses di vendor, dibandingkan pekerjaan di machining atau fabrikasi Yang notabene pekerjaan nya hanya berdiri/monoton

Saya kira ini yang terakhir yaitu sebelum pekerjaan selesai, pertama membuat surat jalan dan surat tugas, serta menyiapkan barang yang akan di siapkan esok hari yang akan dikirim ke vendor, save data di komputer setelah penginputan surat jalan dan dokumen yang di berikan oleh vendor yang termasuk pekerjaan utama di VPC, karenainformasi barang dari vendor, untuk vendor proses input datanya berawal dari VPC tentunya. Kedua merenggangkan badan kursi (nguliat).

Bel berbunyi tepat pulul 16.30 saatnya cuci tangan, cuci muka jika diperlukan, kencing, modol, baru setelah itu berangkat ke loker ganti baju dengan sweater yang tadi di bawa pagi-pagi, dan menyimpan pakaian kerja, hanya menggunakan kaos atau t-shirt yang ditutupi jaket atau sweater, kemudian mengganti sepatu, untuk celana biasanya tidak diganti karena terlalu ribet harus ganti celana karena kan udah ganti baju aja udah cukup. Berjalan menuju pos satpan dan nyeklok, menuju ke parkiran untuk ngambil motor/mobil bagi yang punya dan membawanya. Setelah itu menuju rumah dan kontrakan masing-masing.

Sekian dan terimaksih.
LOOTIC. Diberdayakan oleh Blogger.
Powered by Blogger